Selasa, 30 April 2013
Senin, 29 April 2013
SEJARAH BATIK SOLO - JAWA TENGAH - INDONESIA
"SEJARAH BATIK SOLO"
Sejarah batik berkaitan dengan sejarah
majapahit dan penyebaran agama islam di tanah jawa. Dalam catatan
perkembangan batik banyak di lakukan pada masa masa jaman kerajaan
mataram, kemudian pada masa kerajaan solo dan Yogyakarta, jadi batik
telah di kenal pada jama kerajaam majapahit dan dan terus berkembang
kepada kerajaan dan raja-raja berikutnya. Adapun mulai meluasnya
kesenian batik ini menjadi milik rakyat Indonesia dan khususnya suku
Jawa ialah setelah akhir abad ke-XVIII atau awal abad ke-XIX. Batik yang
dihasilkan ialah semuanya adalah batik tulis. sampai awal abad ke-XX
dan batik cap dikenal baru setelah perang dunia kesatu habis atau
sekitar tahun 1920. Adapun kaitan dengan ajaran agama islam banyak
daerah pusat perbatikan di jawa adalah daerah santri-santri dan kemudian
Batik menjadi alat perjaungan ekonomi oleh tokoh-tokoh pedangan Muslim
melawan perekonomian Belanda. Kesenian batik adalah dalah kesenian
gambar di atas kain untuk pakaianyang menjadi salah satu kebudayaan
keluarga raja-raja Indonesia zaman dulu. Awalnya batik dikerjakan hanya
terbatas dalam kraton saja dan hasilnya untuk pakaian raja dan keluarga
serta para pengikutnya. Oleh karena banyak dari pengikut raja yang
tinggal diluar kraton, maka kesenian batik ini dibawa oleh mereka keluar
kraton dan dikerjakan ditempatnya masing-masing.
Lama-lama kesenian batik ini ditiru oleh
rakyat terdekat dan selanjutnya meluas menjadi pekerjaan kaum wanita
dalam rumah tangganya untuk mengisi waktu senggang. Selanjutnya, batik
yang tadinya hanya pakaian keluarga kraton, kemudian menjadi pakaian
rakyat yang digemari, baik wanita maupun pria. Bahan kain putih yang
dipergunakan waktu itu adalah hasil tenunan sendiri. Sedang bahan-bahan
pewarna yang dipakai terdiri dari tumbuh-tumbuhan asli Indonesia yang
dibuat sendiri antara lain dari: pohon mengkudu, tinggi, soga, nila, dan
bahan sodanya dibuat dari soda abu, serta garamnya dibuat dari tanah
lumpur. Pada jaman Majapahit dapat di telusuri di daerah mojokerto,
tulungagung. Mojokerto adalah daerah yang erat hubungannya dengan
kerajaan Majapahit karena semasa dahulu dan asal nama Majokerto ada
hubungannya dengan Majapahit. Kaitannya dengan perkembangan batik asal
Majapahit berkembang di Tulung Agung adalah riwayat perkembangan
pembatikan didaerah ini, dapat digali dari peninggalan di zaman kerajaan
Majapahit. Pada waktu itu daerah Tulungagung yang sebagian terdiri dari
rawa-rawa dalam sejarah terkenal dengan nama daerah Bonorowo, yang pada
saat bekembangnya Majapahit daerah itu dikuasai oleh seorang yang
benama Adipati Kalang, dan tidak mau tunduk kepada kerajaan Majapahit.
Daerah pembatikan sekarang di Mojokerto terdapat di Kwali, Mojosari,
Betero dan Sidomulyo. Diluar daerah Kabupaten Mojokerto ialah di
Jombang. Pada akhir abad ke-XIX ada beberapa orang kerajinan batik yang
dikenal di Mojokerto, bahan-bahan yang dipakai waktu itu kain putih yang
ditenun sendiri dan obat obat batik dari soga jambal, mengkudu, nila
tom, tinggi dan sebagainya.Dengan kekayaan alam di Indonesia kita bisa buat pewarnaan kain batik dengan warna-warna yang cerah
Langganan:
Postingan (Atom)